TUGAS ZAT GIZI
MINERAL
ANGGOTA : Laila Al-izza Bagis
Nilwani Maufuroh
Nurul Hamida
Pathuriyah
Intan Asriayani
SMKN 4 MATARAM
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Unsur
mineral merupakan salah satu komponen yang sangat diperlukan oleh makhluk hidup
di samping karbohidrat, lemak, protein, dan vitamin, juga dikenal sebagai zat
anorganik atau kadar abu. Sebagai contoh, bila bahan biologis dibakar, semua
senyawa organik akan rusak; sebagian besar karbon berubah menjadi gas karbon
dioksida (CO) hidrogen menjadi uap air, dan Nitrogen menjadi uap Nitrogen (N)
Sebagian besar mineral akan tertinggal dalam bentuk abu dalam bentuk senyawa
anorganik sederhana, serta akan terjadi penggabungan antar individu atau dengan
oksigen sehingga terbentuk garam anorganik.
Berbagai
unsur anorganik (mineral) terdapat dalam bahan biologi, tetapi tidak atau belum
semua mineral tersebut terbukti esensial, sehingga ada mineral esensial dan non
esensial. Mineral esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses
fisiologis makhluk hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ.
Unsur-unsur mineral esensial dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu
mineral makro dan mineral mikro. Mineral makro diperlukan untuk membentuk
komponen organ di dalam tubuh. Mineral mikro yaitu mineral yang diperlukan
dalam jumlah sangat sedikit dan umumnya terdapat dalam jaringan dengan
konsentrasi sangat kecil. Mineral non esensial adalah logam yang perannya dalam
tubuh makhluk hidup belum diketahui dan kandungannya dalam jaringan sangat
kecil. Bila kandungannya tinggi dapat merusak organ tubuh makhluk hidup yang
bersangkutan.
APA ITU MINERAL DAN MANFAAT MINERAL BAGI TUBUH
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui
proses geologis.
Istilah mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi
kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk dalam komposisi
unsur
murni dan garam
sederhana sampai silikat
yang sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik
biasanya tidak termasuk). Ilmu yang mempelajari mineral disebut mineralogi.
Seperti
halnya vitamin, mineral adalah nutrisi penting untuk pemeliharaan
kesehatan dan pencegahan penyakit. Mineral dan vitamin bertindak secara
interaksi. Anda perlu vitamin agar mineral dapat bekerja dan sebaliknya. Tanpa
beberapa mineral / vitamin, maka beberapa vitamin / mineral tidak berfungsi
dengan baik. Perbedaan terbesar antara vitamin dan mineral adalah
bahwa mineral merupakan senyawa anorganik, sedangkan vitamin organik.
Manfaat
mineral untuk tubuh sangat banyak. Berbagai jenis mineral yang ada
memiliki fungsi masing-masing yang sangat penting untuk tubuh kita. Sebagian
besar mineral membantu untuk menjaga metabolisme dan keseimbangan air dalam
tubuh, serta menjaga kesehatan tulang.
Beberapa manfaat mineral diantaranya adalah :
§ Boron :
Bermanfaat untuk kesehatan tulang, menjaga fungsi otak, anti penuaan, menjaga
kesehatan seksual, mencegah kanker, mengobati penyakit alzheimer, dan nyeri
otot.
§ Kalsium :
Menjaga kesehatan tulang, mencegah artritis, menjaga kesehatan gigi, berperan
dalam penurunan berat badan, mencegah kanker usus besar, penyakit jantung, dan tekanan
darah tinggi.
§ Tembaga :
Bermanfaat untuk fungsi otak, perawatan kulit, radang sendi, infeksi
tenggorokan, kekurangan hemoglobin, kekebalan, dan penyakit jantung.
§ Yodium :
Bermanfaat untuk perawatan rambut, menjaga metabolisme tubuh, kehamilan,
hingga kanker.
§ Besi :
Membantu pembentukan hemoglobin, menjaga metabolisme tubuh, membantu
mengatasi anemia, dan menjaga fungsi otak.
§ Magnesium :
Bermanfaat untuk mencegah tekanan darah tinggi, serangan jantung, kram,
diabetes, asma, menjaga kesehatan tulang, dan baik untuk masa kehamilan.
§ Mangan :
Menjaga metabolisme tubuh, mencegah osteoporosis, kelelahan, peradangan,
epilepsi, menjaga fungsi otal dan alat reproduksi.
§ Fosfor :
Menjaga kesehatan tulang, fungsi otak, perawatan gigi, metabolisme tubuh
dan fungsi seksual.
§ Kalium :
Mengatur tekanan darah, mencegah penyakit jantung, gangguan otot, kram,
gangguan ginjal, radang sendi, dan menjaga ketersediaan air dalam tubuh.
§ Zinc :
Untuk perawatan kulit, eksim, jerawat, penyembuhan luka, gangguan postrate,
membantu dalam penurunan berat badan, reproduksi, perawatan mata dan rambut.
1) Makroelemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative besar (> 0,05% dari BB). Berfungsi sebagai bagian dari zat yang aktif dalam metabolisme atau sebagai bagian penting dari struktur sel dan jaringan.
a) Kalium (K).
Fungsi sebagai faktor utama dalam mempertahankan keseimbangan cairan intrasel. Mempengaruhi irama jantung, berperan dalam pengaturan kepekaan saraf dan otot. Sumber : daging, ikan, unggas, tepung, buah-buahan dan sayuran.
Defisiensi kalium jarang terjadi akibat kekurangan makanan, biasanya terjadi mual, muntah dan diare.
b) Natrium (Na).
Fungsi sebagai faktor utama dalam mempertahankan keseimbangan cairan ekstrasel. Berperan dalam pengaturan kepekaan otot dan saraf. Sumber : garam dapur, daging, ikan, unggas, susu dan telur.
Defisiensi natrium dapat menyebabkan mual, diare, kejang otot dan dehidrasi.
c) Kalsium (Ca).
Fungsi sebagai unsur utama tulang dan gigi. Penting untuk kontraksi otot, irama jantung normal dan kepekaan saraf, pengaktifan beberapa enzim. Unsur mineral yang terbanyak dalam tubuh. Sumber : susu, lobak cina, kangkung, tiram, udang, salem, kijing.
Konsumsi kalsium yang berlebihan dapat menyebabkan sulit buang air besar (konstipasi) dan mengganggu penyerapan mineral seperti zat besi, seng dan tembaga. Kelebihan kalsium dalam jangka panjang akan meningkatkan risiko terkena hypercalcemia, pembentukan batu ginjal dan gangguan fungsi ginjal. Oleh karena itu konsumsi suplemen kalsium jauh di atas kebutuhan sebaiknya dihindari.
Sedangkan defisiensi kalsium dapat menyebabkan mineralisasi tulang dan gigi terganggu, tulang mudah patah, pertumbuhan terhenti, rakhitis pada anak-anak, osteoporosis pada orang dewasa.
d) Magnesium (Mg).
Fungsi sebagai unsur tulang dan gigi, dan banyak jaringan lainnya, mempengaruhi kepekaan otot dan saraf. Sumber : tepung gandum, kakao, kacang-kacangan, daging, makanan dari laut dan susu.
Kelebihan magnesium dalam jangka panjang sama dampaknya dengan kekurangan magnesium yaitu gangguan fungsi saraf (neurological disturbance). Gejala awal kelebihan magnesium adalah mual, muntah, penurunan tekanan darah, perubahan elektro kardiografik dan kelambanan reflex.
Defisiensi magnesium karena makanan tidak ditemukan, tetapi ditemukan defisiensi pada alkoholisme dengan sirosis dan penyakit ginjal yang berat.
e) Fosfor (P).
Fungsi sebagai unsur utama tulang dan gigi. Metabolisme lemak dan karbohidrat dan pertukaran energy melalui reaksi oksidatif berhubungan dengan fosforilasi. Sumber : susu, keju, kuning telur, daging ikan, unggas, kacang-kacangan.
Penggunaan fosfor oleh tubuh salah satunya ditentukan oleh rasio antara kalsium dan fosfor, yang idealnya bagi remaja dan orang dewasa adalah 1:1. Kelebihan fosfor terjadi bila rasio kalsium fosfor lebih kecil dari ½ atau 1:2. Kelebihan fosfor dapat mengganggu penyerapan mineral seperti tembaga dan seng serta dapat pula memicu timbulnya hypocalcemia.
Sedangkan defisiensi fosfor dapat menyebabkan mineralisasi tulang terganggu, pertumbuhan terhambat, rakhitis, osteomalasia.
f) Sulfur (S).
Fungsi sebagai pembentukan asam amino sistein dan mentionin. Pembentuk protein rambut, terdapat juga dalam insulin dan glutation. Sumber : susu, telur, daging, keju, dan kacang-kacangan. Defisiensi sulfur jarang terjadi pada manusia.
g) Khlor (Cl).
Fungsi sebagai unsur getah lambung. Keseimbangan asam-basa, bersama-sama dengan natrium dan kalium membantu mempertahankan kadar air tubuh normal. Sumber : garam dapur, daging, susu, telur. Defisiensi khlor jarang terjadi pada manusia.
2) Mikroelemen, yang terdapat dalam kwantum yang relative sedikit (< 0,05% dari BB). Mikro-elemen dapat dkelompokkan lagi menurut kegunaannya di dalam tubuh :
a) Mikroelemen esensial, yaitu yang benar-benar diperlukan dalam tubuh, jadi harus ada, seperti :
- Ferum (Fe).
Kelebihan zat besi dapat menurunkan penyerapan dan penggunaan seng dan tembaga serta peningkatan penggunaan vitamin antioksidan.
Kelebihan zat besi juga dapat menyebabkan gangguan fungsi hati, jantung bahkan meninggal dunia. Gejalanya adalah mual, muntah, diare, denyut jantung meningkat, sakit kepala, mengigau.
Defisiensi Fe dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, gangguan fungsional tubuh, baik mental maupun fisik, pucat, rasa lemah, letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya angka kebugaran tubuh, menurunnya kemampuan kerja, menurunnya kekebalan tubuh dan gangguan penyembuhan luka, kemampuan mengatur suhu tubuh menurun. Pada anak-anak menimbulkan apatis, mudah tersinggung, menurunnya kemampuan untuk berkonsentrasi dan belajar.
- Kuprum (Cu).
Kelebihan tembaga secara kronis menyebabkan penumpukan tembaga di dalam hati yang dapat menyebabkan nekrosis hati dan serosis hati. Kelebihan tembaga dapat terjadi karena mengkonsumsi suplemen tembaga atau menggunakan alat memasak terbuat dari tembaga, terutama apabila digunakan untuk memasak cairan yang bersifat asam. Konsumsi sebanyak 10-15 mg/hari dapat menimbulkan muntah-muntah dan diare. Berbagai tahap pendarahan intravascular dapat terjadi, begitupun nekrosis sel hati dan gagal ginjal. Konsumsi dosis tinggi menyebabkan kematian.
Defisiensi tembaga dapat menyebabkan bayi gagal tumbuh kembang, edema dengan serum albumin rendah, gangguan fungsi kekebalan, menghambat pembentukan hemoglobin, anemia dengan perubahan pada metabolism besi dan perubahan pada jaringan tulang, perubahan pada kerangka tubuh yang dapat menyebabkan patah tulang dan osteoporosis, hernia dan pelebaran pembuluh darah karena kegagalan pengikatan-silang kolagen dan elastin, depigmentasi rambut dan kulit.
- Kobalt (Co).
Defisiensi kobalt tidak dikenal oleh manusia dan tidak pernah dilaporkan, yang terdapat adalah defisiensi vitamin B12 dan pengobatan dilakukan dengan pemberian vitamin B12 dan tidak pernah dengan memberikan kobalt.
- Selenium (Se).
Pengaruh negatif selenium bagi kesehatan ditemukan pada orang yang mengkomsumsi diatas 850 mg/hari yang ditandai dengan oleh mual, muntah dan diare. Bila konsumsi diatas 500 mg/hari akan terjadi perubahan pada kuku dan rambut yang pada akhirnya terjadi kerontokan rambut.
Defisiensi selenium dapat menyebabkan aktivitas enzim glutation peroksidase terhambat, kekebalan tubuh menurun.
- Zink (Zn).
Konsumsi seng secara berlebihan (10 kali anjuran) dapat terjadi karena konsumsi suplemen seng dan makanan yang terkena polusi (udara, alat masak dan kaleng). Kelebihan seng akan menurunkan penyerapan zat besi dan tembaga, mual, diare, pusing, melemahnya peran saraf yang mengkoordinasikan system kerja anggota badan, demam, kelelahan yang sangat, anemia, gangguan reproduksi dan gangguan pada fungsi hati dan imunitas tubuh. Kelebihan sampai 10 kali AKG mempengaruhi metabolisme kolesterol, mengubah nilai lipoprotein dan tampaknya dapat mempercepat timbulnya aterosklerosis.
Defisiensi zink dapat menyebabkan pertumbuhan terhambat, gangguan kematangan seksual dan daya kekebalan tubuh menurun. Gangguan fungsi pencernaan karena gangguan fungsi pancreas, gangguan pembentukan kilomikron dan kerusakan permukaan saluran cerna. Gangguan metabolisme vitamin A, gangguan kelenjar tiroid dan laju metabolisme, gangguan nafsu makan, penurunan ketajaman indra rasa serta memperlambat penyembuhan luka.
- Yodium (I).
Konsumsi yodium diatas 2000 mg/hari dianggap berlebihan dan akan berdampak negative pada kesehatan manusia. Konsumsi sebanyak ini bisa terjadi karena mengkonsumsi rumput laut, suplemen atau pangan yang difortifikasi yodium secara berlebihan. Kelebihan yodium dapat menghambat pelepasan iodium dari tiroid. Kelebihan pada tingkat selanjutnya akan menimbulkan gondok seperti halnya kekurangan yodium.
Defisiensi yodium dapat menyebabkan gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) berupa gangguan fisik dan mental, gondok, kretin (IQ = 20), malas dan lamban, kelenjar tiroid membesar. Pada ibu hamil dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Pada anak-anak menyebabkan kemampuan belajar rendah dan lain-lain.
Klasifikasi
Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi
mineral dibedakan :
1.) Mineral
Organik
Adalah
mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh
melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur,
sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
2.) Mineral
Anorganik
Adalah
mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita.
Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik,
Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain.
Menurut
bentuknya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.)
Mineral Makro
Contohnya: Kalsium,
Fosfor, Magnesium, Natrium, Klorida, Kalium.
2.)
Mineral Mikro
Contohnya: Besi, Seng, Iodium,
Selenium, Tembaga, Mangan, Kromium, Fluor.
BERAPA BANYAK MINERAL YANG
DIPERLUKAN TUBUH KITA?
Mungkin kita
berpikir bahwa kita dapat memperoleh cukup zat mineral dengan memakai pil
multivitamin satu kali sehari. Sayangnya, tidak semudah itu. Jumlah bahan gizi
mikro pada banyak pil tersebut berdasarkan pada angka kecukupan gizi/AKG.
Masalah dengan AKG adalah bahwa jumlah bahan gizi yang ditetapkannya tidak
cocok bagi Odha. Sebaliknya, anjurannya merupakan jumlah minimal untuk mencegah
kekurangan gizi bagi orang yang sehat. Penyakit HIV dan beberapa obat untuk
infeksi terkait HIV dapat menghilangkan beberapa bahan gizi. Ada penelitian
yang menunjukkan bahwa Odha membutuhkan bahan gizi dengan jumlah enam sampai 25
kali AKG. Sebuah pil multivitamin yang sangat manjur adalah cara yang baik
untuk memperoleh bahan gizi mikro yang dasar.
Mineral
dapat diklasifikasikan menurut jumlah yang dibutuhkan tubuh Anda. Mineral utama
(mayor) adalah mineral yang kita perlukan lebih dari 100 mg sehari,
sedangkan mineral minor (trace elements) adalah yang kita perlukan
kurang dari 100 mg sehari. Kalsium, tembaga, fosfor, kalium, natrium dan
klorida adalah contoh mineral utama, sedangkan kromium, magnesium, yodium,
besi, flor, mangan, selenium dan zinc adalah contoh mineral minor. Pembedaan
jenis mineral tersebut semata-mata hanya berdasarkan jumlah yang diperlukan,
bukan kepentingan. Mineral minor tak kalah penting dibandingkan mineral utama.
Kekurangan mineral minor akan menyebabkan masalah kesehatan yang juga serius.
Ketika pola
makan Anda sehat dan bervariasi, Anda mendapatkan cukup mineral. Namun, bila
pola makan Anda tidak seimbang atau Anda memiliki gangguan penyerapan mineral,
Anda dapat mengalami kekurangan mineral. Dalam kondisi tersebut, Anda mungkin
perlu mengambil suplemen mineral dan vitamin.
Mineral yang
baik bagi tubuh adalah mineral organik yang hanya bisa didapatkan langsung dari
sayur dan buah – buahan atau secara tidak langsung dari daging hewan. Hal
tersebut dikarenakan tumbuhan dapat memproses mineral dari tanah melalui
fotosintesa dan merubahnya menjadi organik.
Oleh karena
itu, jangan tertipu dengan slogan – slogan air minum yang menyatakan bahwa air
yang mereka miliki kaya akan mineral. Bukan bermanfaat bagi tubuh Anda tetapi
malah mengakibatkan keadaan yang sebaliknya. Air yang baik untuk diminum adalah
air yang benar – benar murni dan tidak mengandung apapun termasuk mineral.
Bagaimana
dengan pernyataan air yang mengandung mineral, ternyata pernyataan itu tidak
dapat digunakan sebagai acuan dalam penggunaan air minum. Menurut Prof.Dr.
Hardinsyah,MS Ketua Umum Pusat Perhimpunan Peminat Gizi dan Pangan menyatakan
bahwa minum air dengan kandungan mineral inorganik yang biasa terdapat dalam
air putih akan memaksa ginjal bekerja lebih keras.
DI BAGIAN TUBUH MANA SAJAKAH MINERAL
DISIMPAN?
Kira-kira
6% tubuh manusia dewasa terbuat dari mineral. Mineral yang dibutuhkan oleh
manusia diperoleh dari tanah. Tanaman sumber pangan menyerap mineral yang
diperlukan dan menyimpannya dalam struktur tanaman. Hewan sebagai konsumen
tingkat pertama menggunakan dan menyimpan mineral dalam tubuhnya. Sebagai
konsumen tingkat akhir, manusia memperoleh mineral dari pangan nabati dan
hewani. Mineral merupakan bahan anorganik dan bersifat esensial. Jika mineral
tidak habis digunakan oleh manusia, maka akan dikeluarkan oleh tubuh dan
dikembalikan pada tanah.
MENGAPA ZAT MINERAL PENTING?
Zat mineral
kadang-kadang disebut bahan gizi mikro. Tubuh kita hanya membutuhkan bahan gizi
mikro dalam jumlah sedikit, untuk mendukung reaksi kimia yang diperlukan oleh
sel kita agar dapat hidup. Kita memperolehnya dari makanan atau suplemen, karena
tubuh kita tidak mampu membuatnya. Berbagai macam bahan gizi berdampak pada
pencernaan, susunan saraf, pikiran, dan proses tubuh yang lain.
Bahan gizi
mikro terkandung pada banyak bahan makanan. Orang yang sehat mungkin mendapatkan
cukup zat mineral dari makanannya saja. Orang dengan beberapa penyakit lain
membutuhkan lebih banyak bahan gizi mikro untuk membantu memperbaiki dan
memulihkan sel yang rusak. Selain itu, beberapa obat dapat menimbulkan
kekurangan berbagai bahan gizi.
BAGAIMANA
PENYERAPAN MINERAL DI DALAM TUBUH MANUSIA ?
Penyerapan mineral oleh tubuh dipengaruhi oleh banyak faktor. Masing-masing
mineral memiliki tingkat penyerapan yang berbeda, yang dipengaruhi oleh pola
makan yang tidak sehat. Selama penipisan tanah dan pengurangan mineral, banyak
makanan yang kita makan sekarang mengalami kekurangan mineral. Makanan olahan,
kelebihan protein, dan pemanis buatan memerlukan mineral lebih yang tersimpan
dalam tubuh kita untuk diuraikan. Proses penguraian ini memerlukan enzim-enzim,
yang membutuhkan seng, kromium, dan tembaga untuk dapat bekerja. Hal ini juga
menyebabkan kekurangan mineral. Segala produk susu, alkohol, obat-obatan, dan
makanan berserat tinggi menghalangi penyerapan mineral.
KAPAN TERJADI DEFISIENSI MINERAL?
Defisiensi
mineral terjadi ketika kekurangan jumlah dari suatu mineral menyebabkan
defisiensi pada minerla lainnya. Hal ini disebabkan karena minerla akan
melengkapi satu sama lain untuk proses penyerapan dan pengikatan. Zat besi,
tembaga. dan seng akan saling berkompetisi jika jumlah mereka tidak seimbang.
Tembaga dibutuhkan untuk mengubah zat besi menjadi hemoglobin, tetapi jika seng
terlalu banyak, sedangkan zat besi kurang, maka tidak akan terbentuk
hemoglobin, yang akhirnya menyebabkan anemia.
Mineral
harus dalam bentuk yang dapat masuk ke dalam sel. Mineral yang tidak memenuhi
syarat hanya melewati tubuh, tanpa diserap. Mineral diserap melalui dinding
usus dan masuk ke aliran darah. Untuk memenuhi kebutuhan mineral, terdapat
suplemen mineral dalam berbagai bentuk: elemental, ionic, colloidal and
chelated.
Elemental
mineral adalah yang paling murah untuk diproduksi. Masalahnya adalah, hanya
1-8% dari suplemen mineral tersebut yang dapat diserap tubuh. Ionic mineral
adalah suplemen mineral dalam bentuk ion. Ion-ion diserap melalui usus dengan
terikat pada protein karier pada dinding usus. Ionic mineral memerlukan
lingkungan yang asam agar dapat diserap. Menyerap ion-ion mineral memerlukan
kondisi dan waktu serta tempat yang tepat. Bagian dari usus yang paling sesuai adalah
di usus halus.
Colloidal mineral lebih mudah diserap karena partikel-partikel mineral dibuat dalam bentuk cair. Chelate mineral adalah jenis mineral yang terikat dengan molekul karier. Ikatan-ikatan dari asam amino paling mudah diserap. Dipeptida chelate dapat terserap lebih cepat daripada mineral ionic karena mineral chelate terikat lebih kuat, yang menyebabkan ia terserap lebih cepat, lebih mudah, dan mengurangi pemakaian energi metabolisme. jadi, suplemen mineral yang paling aman dan baik untuk tubuh adalah dalam bentuk chelate.
Colloidal mineral lebih mudah diserap karena partikel-partikel mineral dibuat dalam bentuk cair. Chelate mineral adalah jenis mineral yang terikat dengan molekul karier. Ikatan-ikatan dari asam amino paling mudah diserap. Dipeptida chelate dapat terserap lebih cepat daripada mineral ionic karena mineral chelate terikat lebih kuat, yang menyebabkan ia terserap lebih cepat, lebih mudah, dan mengurangi pemakaian energi metabolisme. jadi, suplemen mineral yang paling aman dan baik untuk tubuh adalah dalam bentuk chelate.
PENUTUP
Kesimpulan
Mineral
merupakan unsur esensial bagi fungsi normal sebagian pengendalian komposisi
cairan tubuh 65%. Untuk pemeliharaan fungsi tubuh, manusia memerlukan mineral
dalam jumlah tertentu. Mineral yang dibutuhkan tubuh hingga saat ini dikenal
dengan nama mineral makro dan mineral mikro.Intake (asupan) makanan
sehari-hari, membantu manusia mendapatkan zat yang diperlukan tubuh. Dinamakan
mineral mikro, karena tubuh hanya memerlukan dalam jumlah kurang dari 100 mg
saja. Jumlah yang memang sangat kecil, tapi sudah mencukupi bagi tubuh.
Mineral
esensial yaitu mineral yang sangat diperlukan dalam proses fisiologis makhluk
hidup untuk membantu kerja enzim atau pembentukan organ. Unsur-unsur mineral esensial
dalam tubuh terdiri atas dua golongan, yaitu mineral makro dan mineral mikro.
Saran
Sebagai manusia, kita perlu menjaga
keseimbangan asupan nutrisi dan selalu menjaga kesehatan.
Mineral Mikro walaupun sedikit
asupannya bagi tubuh,tetapi perlu terus di jaga agar tubuh tidak mengalami
defisiensi mineral.
Semoga dengan adanya penjelasan ini kita dapat memahami akan pentingnya
mineral mikro dalam kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar